Tafsir Surat Thaha

 TAFSIR SURAT THAHA

طه

Artinya: "Thaha"

مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ

Artinya: "Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah"

اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ

Artinya: "melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),"

تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ

Artinya: "diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi,"

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

Artinya: "(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy."

إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَرَأَ طه وَيَاسِينَ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ آدَمَ بِأَلْفِ عَامٍ، فَلَمَّا سَمِعَتِ الْمَلَائِكَةُ الْقُرْآنَ، قَالُوا: طُوبَى لَأُمَّةٍ يَنْزِلُ هَذَا عَلَيْهَا، وَطُوبَى لِأَجْوَافٍ تَحْمِلُ هَذَا، وَطُوبَى لِأَلْسُنٍ تَكَلَّمُ بِهَذَا ” ” قَوْلُهُ: قَرَأَ يَعْنِي تَكَلَّمَ بِهِمَا وَأَفْهَمَهُمَا مَلَائِكَتَهُ

“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala membaca surat T{aha dan Ya>sin seribu tahun sebelum menciptakan Adam. Tatkala para Malaikat mendengar al-Quran itu mereka berkata: “Beruntunglah bagi umat yang diturunkan kepada mereka firman itu, dan beuntunglah hati yang menghafalnya, serta beruntunglah lisan-lisan yang membacanya” (HR. Al-Baihaqy)

Dari Abi Abdullah telah berkata, "Janganlah kalian bosan membaca Surat Thaha, karena sesungguhnya Allah mencintainya dan mencintai yang membacanya. Barangsiapa yang membacanya dengan istiqamah, maka Allah akan memberikan kitab (catatan amal perbuatan) dengan tangan kanannya di hari kiamat, Allah tidak menghisabnya atas apa yang dilakukannya setelah Islam, dan memberinya pahala di akhirat hingga ia merasa ridha." (Tsawabul- A'mal: 137)

Manusia nanti di surga hanya menikmati nikmat surga, jika mereka ingin membaca Alquran maka mereka membaca yasin dan Thoha. Maka barangsiang mendawamkan kedua surat ini di dunia maka ia akan  masuk surga.

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى ۝١٣١

Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.

Ayat ini menjelaskan bahwa untuk menguatkan hati Rasulullah dan meneguhkan pendiriannya dalam menghadapi perjuangan menegakkan kalimah Allah, Allah mengamanatkan kepadanya agar dia jangan mengalihkan perhatiannya kepada kesenangan, kemewahan dan kekayaan yang dinikmati oleh sebagian orang kafir karena hal itu akan melemahkan semangatnya bila matanya telah disilaukan oleh kilauan perhiasan dunia dan ingin mempunyai apa yang dimiliki orang-orang kaya. Semua nikmat yang diberikan kepada orang-orang kafir hanyalah sementara, ibarat bunga yang sedang berkembang, tetapi tak lama kemudian bunga yang harum semerbak itu akan layu dan berguguran daunnya satu persatu dan hilanglah segala keindahan dan daya tariknya. Nikmat kekayaan yang diberikan kepada orang-orang kafir itu hanyalah buat sementara saja sebagai ujian bagi mereka, apakah dengan nikmat Tuhan itu mereka akan bersyukur kepada-Nya dengan beriman dan mempergunakannya untuk mencapai keridaan-Nya ataukah mereka akan tetap kafir dan bertambah tenggelam dalam kesesatan, sehingga harta benda itu menjadi sebab kecelakaan mereka sendiri. Allah telah menganugerahkan kepada Nabi sebagai ganti nikmat lahiriyah itu nikmat yang lebih baik yaitu ketenangan hati dan kebahagiaan yang berupa keridaan Ilahi. Diriwayatkan oleh Abu Rafi`, seorang tamu datang mengunjungi Rasulullah, sedang di rumahnya tidak ada yang patut disuguhkan kepada tamu itu. Rasulullah menyuruh saya meminjam sedikit tepung gandum kepada orang Yahudi dan akan dibayar nanti pada bulan Rajab. Orang Yahudi itu tidak mau meminjamkan kecuali dengan jaminan. Aku kembali kepada Rasulullah memberitakan hal itu. Rasulullah berkata: "Demi Allah, saya adalah orang yang dapat dipercaya di antara penghuni langit dan orang yang dapat dipercaya di antara penghuni bumi. Seandainya ia meminjami atau menjual padaku, tentu aku membayarnya. Bawalah baju perangku ini. (Riwayat al-Bazzar). Kemudian turunlah ayat ini (thaha/20: 131).

Imam fakrurozi mengatakan dalam tafsirnya : wajib memejamkan mata ketika melihat harta kekayaan, rumah, gedung, pakaian, kendaraan orang karir dan fasiq. Karena mereka menjadikan itu semua untuk pemandangan. Jika kita memandang itu maka kita menolong dalam kejahatan mereka. Dan khawatir ada dalam hati kita rasa kepingin seperti mereka dan kita mengucap keberuntungan bagi mereka.

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا.

Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal: (terhadap) seseorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya (kepada orang lain). (HR. Bukhari)

Jika ada orang kaya karena hasil riba dan korupsi, jika kita beriman kepada Allah maka kita akan bilang dia orang yang merugi di sisi allah, bukan orang yang beruntung. Kalau kita bilang beruntung maka kita seperti dia.

فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ قَارُوْنُۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ

Terjemahan

Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”

وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ۚوَلَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الصّٰبِرُوْنَ

Terjemahan

Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.”

Surat alqashah ayat 79-80

وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ (131)

Contohnya

عن أم حبيبة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من صلى في يوم وليلة ثنتي عشرة ركعة تطوعا غير فريضة بنى الله له بيتا في الجنة "

aku mendengar [Ummu Habibah] mengatakan; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa shalat dua belas rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga." [Ummu Habibah] berkata; Maka aku tidak akan meninggalkan dua belas rakaat itu semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Maka jika kita berkhidmat kepada Allah maka gajinya besar dan lebih baik. Berapa lama sih sholat 12 rokaat. Menurut sebagian ulama 12 rokaat itu sholat sunnah rawatib.

وروى الطبراني من حديث أبي أمامة ـ رضي الله عنه ـ عنه صلى الله عليه وسلم أنه قال: من قرأ حم الدخان في ليلة جمعة أو يوم جمعة بنى الله له بها بيتاً في الجنة.

قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم: من قال: سبحان الله وبحمده، غرست له نخلة في الجنة. رواه البزار، وإسناده جيد

Barangsiapa yang mengucapkan; ‘Subhanallah Wa Bihamdihi.’ Maha akan ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di surga.

Kalau kita punya banyak rumah dan pohon di surga maka kita tidak akan takut mati. Karena sudah banyak simpanan si surga sehingga mereka rindu akan kematian. 

Kenapa kita sekarang takut mati? Karena kita belum merasa punya apa apa. Maka orang soleh dan beriman mereka rindu mati. Karena dengan mati itu mereka akan merasakan kenikmatan dari Allah tersebut.

Emas perak kendaraan yang di dapat dari uang haram, maka barang itu yang akan menyiksa dia di akhirat kelak.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir 30 Juz

29. TAFSIR SURAT ALANKABUT