67Tafsir Surat Al-Mulk
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tafsir Surat Al-Mulk
Surat Al-Mulk (الملك) adalah surat ke-67 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 30 ayat. Surat ini diturunkan di Makkah dan dikenal juga sebagai "Tabarak." Surat ini membahas kekuasaan Allah, penciptaan alam semesta, dan peringatan terhadap orang-orang yang ingkar. Berikut adalah tafsir singkat setiap ayat dalam Surat Al-Mulk:
Ayat 1: "Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."
- Allah menegaskan kekuasaan mutlak-Nya atas seluruh alam semesta.
- Kata "Tabarak" menunjukkan keberkahan dan kesempurnaan Allah dalam menciptakan dan mengatur segala sesuatu.
- Semua kekuasaan, kehidupan, dan kematian ada dalam genggaman Allah.
Ayat 2: "Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang terbaik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun."
- Hidup dan mati adalah bagian dari ujian Allah kepada manusia untuk melihat kualitas amal mereka, bukan kuantitasnya.
- Allah menggabungkan sifat Mahaperkasa (al-Aziz) dan Maha Pengampun (al-Ghafur), menunjukkan bahwa Allah menghukum dengan adil tetapi juga mengampuni dengan kasih sayang.
Ayat 3-4: "Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tidak akan kamu lihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah itu sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian pandanglah sekali lagi dan sekali lagi, pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan dalam keadaan lelah."
- Langit yang berlapis menunjukkan keagungan dan keteraturan ciptaan Allah.
- Allah menantang manusia untuk mencari kekurangan dalam ciptaan-Nya, tetapi mereka tidak akan menemukan cacat sedikit pun.
Ayat 5: "Dan sungguh, Kami telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu sebagai alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala."
- Bintang-bintang tidak hanya menjadi hiasan langit, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung dari setan yang mencoba mencuri berita dari langit.
- Setan yang melanggar akan dilempar dengan api dari bintang yang Allah kehendaki.
Ayat 6-8: "Dan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhannya ada azab Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah karena marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekelompok (orang kafir), penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang seorang pemberi peringatan kepadamu?'"
- Allah menggambarkan kedahsyatan neraka dengan suara gemuruh dan kemarahan.
- Penjaga neraka, yaitu malaikat Zabaniyah, akan bertanya kepada para pendosa apakah mereka telah diperingatkan oleh rasul, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk mengingkari Allah.
Ayat 9-11: "Mereka menjawab, 'Benar, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakannya dan kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu tidak lain hanyalah dalam kesesatan yang besar.' Dan mereka berkata, 'Sekiranya kami dahulu mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.' Maka mereka mengakui dosanya. Maka, kebinasaanlah bagi penghuni neraka yang menyala-nyala."
- Orang-orang kafir mengakui kesalahan mereka tetapi penyesalan itu datang terlambat.
- Ayat ini mengajarkan pentingnya mendengar dan merenungkan peringatan Allah selama hidup.
Ayat 12: "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."
- Takwa kepada Allah, meskipun tanpa melihat-Nya, adalah tanda iman yang tulus.
- Allah menjanjikan ampunan dan pahala besar bagi mereka yang menjaga keimanan dengan takwa.
Ayat 13-14: "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah, sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Tidakkah Dia mengetahui apa yang diciptakan-Nya? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui."
- Allah mengetahui setiap niat dan bisikan hati manusia, baik yang dirahasiakan maupun yang diungkapkan.
- Pencipta segala sesuatu pastilah mengetahui ciptaan-Nya dengan detail.
Ayat 15-23:
Ayat-ayat ini membahas tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi, seperti penciptaan bumi, hujan, dan kemampuan manusia untuk hidup di atasnya. Allah mengingatkan bahwa segala nikmat itu berasal dari-Nya, dan manusia harus bersyukur.
Ayat 24-30:
- Allah memperingatkan mereka yang mendustakan rasul dan tanda-tanda-Nya.
- Ayat terakhir menekankan bahwa segala sumber rezeki ada di tangan Allah. Manusia tidak mampu bertahan tanpa nikmat-Nya, seperti air yang Allah turunkan sebagai sumber kehidupan.
Kesimpulan dan Hikmah Surat Al-Mulk:
- Keagungan dan Kekuasaan Allah: Allah menguasai segala sesuatu di alam semesta.
- Peringatan terhadap Neraka: Orang-orang yang mendustakan Allah akan menghadapi siksa yang sangat keras.
- Nikmat Allah yang Harus Disyukuri: Allah menyediakan segala kebutuhan manusia, seperti air, bumi, dan langit.
- Takwa adalah Kunci Keselamatan: Orang yang takut kepada Allah dan merenungkan tanda-tanda-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala besar.
Surat ini dianjurkan untuk dibaca setiap malam sebelum tidur sebagai perlindungan dari siksa kubur sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits.
You said:
ChatGPT said:
Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk
Surat Al-Mulk memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad ﷺ. Berikut adalah beberapa keutamaannya:
Mencegah Siksa Kubur
- Rasulullah ﷺ bersabda:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ هِيَ الْمَانِعَةُ تَمْنَعُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
"Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surat Al-Mulk) adalah surat yang dapat mencegah dari siksa kubur."
(HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i, dihasankan oleh Al-Albani).
- Rasulullah ﷺ bersabda:
Memberikan Syafaat pada Hari Kiamat
- Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ سُورَةً فِي الْقُرْآنِ ثَلَاثِينَ آيَةً شَفَعَتْ لِصَاحِبِهَا حَتَّى غُفِرَ لَهُ، وَهِيَ: تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ
"Sesungguhnya ada satu surat dalam Al-Qur'an yang terdiri atas 30 ayat yang memberikan syafaat kepada orang yang membacanya hingga dia diampuni, yaitu 'Tabarakalladzi biyadihil mulk' (Surat Al-Mulk)."
(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dishahihkan oleh Al-Albani).
- Nabi ﷺ bersabda:
Melindungi dari Siksa Neraka
- Rasulullah ﷺ bersabda:
سُورَةُ تَبَارَكَ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِي مِنْ عَذَابِ النَّارِ
"Surat Tabarak (Al-Mulk) adalah penyelamat yang menyelamatkan dari siksa neraka."
(HR. At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).
- Rasulullah ﷺ bersabda:
Dibaca Sebelum Tidur
- Ibnu Mas'ud berkata:
"Barang siapa membaca Surat Al-Mulk setiap malam, Allah akan melindunginya dari siksa kubur."
(HR. An-Nasa’i dan Ahmad).
- Ibnu Mas'ud berkata:
Asbab Nuzul Surat Al-Mulk
Surat Al-Mulk adalah surat Makkiyah yang diturunkan sebelum hijrah Nabi ﷺ ke Madinah. Meski tidak ada asbab nuzul spesifik untuk surat ini secara keseluruhan, tetapi beberapa ayatnya memiliki konteks tertentu:
Penegasan Kekuasaan Allah
Surat ini diturunkan untuk menegaskan kekuasaan Allah dan mengingatkan kaum musyrik Quraisy yang meragukan kekuasaan dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Mereka sering mendustakan hari kebangkitan dan hari kiamat. Surat ini menjadi jawaban atas sikap mereka.Peringatan kepada Orang-Orang yang Mendustakan Rasul
Ayat-ayat dalam surat ini, seperti ayat 6-11, memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang mendustakan Allah dan menolak ajaran Rasulullah ﷺ, dengan ancaman siksa neraka.Menghargai Nikmat Allah
Ayat-ayat seperti ayat 15-23 mengingatkan manusia agar bersyukur atas nikmat bumi, langit, dan air, yang sering kali diabaikan oleh kaum musyrik Quraisy.
Kesimpulan
Surat Al-Mulk adalah surat yang penuh manfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Membacanya secara rutin, terutama sebelum tidur, dapat menjadi amalan yang mendatangkan keberkahan, perlindungan, dan syafaat. Surat ini juga mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah dan menyadari kekuasaan-Nya yang mutlak.
You said:
ChatGPT said:
Teks Hadits dan Terjemahan
Teks Hadits:
إنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم قال:
"إنَّ القبرَ أوَّلُ مَنازِلِ الآخرةِ، فإنْ نجا منه فما بعدَه أيسَرُ، وإن لم يَنجُ منه فما بعدَه أشدُّ منه".
Terjemahan:
"Sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: 'Kubur adalah tempat pertama dari tempat-tempat akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka setelahnya akan lebih mudah baginya. Namun jika tidak selamat darinya, maka setelahnya akan lebih berat daripadanya.'"
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Penjelasan Hadits
Hadits ini menjelaskan pentingnya kehidupan di alam barzakh (kubur) sebagai fase pertama perjalanan akhirat. Penjelasan dari hadits ini adalah:
Kubur sebagai Awal Perjalanan Akhirat
- Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa kubur adalah tahap pertama dari perjalanan kehidupan setelah kematian.
- Kondisi seseorang di alam kubur menentukan bagaimana ia akan menghadapi fase-fase berikutnya seperti hari kebangkitan, penghitungan amal, dan keputusan akhir di surga atau neraka.
Selamat di Alam Kubur
- Jika seseorang selamat dari azab kubur, maka ia akan menghadapi tahapan akhirat selanjutnya dengan lebih ringan dan mudah.
- Selamat di kubur berarti ia mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah, serta pertolongan berupa keteguhan dalam menjawab pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir.
Tidak Selamat di Alam Kubur
- Jika seseorang mendapatkan azab di kubur, itu menunjukkan dosa-dosa atau kelalaiannya selama di dunia.
- Fase berikutnya akan menjadi lebih berat dan sulit, termasuk menghadapi hari kiamat dan hisab (penghitungan amal).
Alam Kubur sebagai Cerminan Amal
- Kondisi seseorang di kubur bergantung pada amal perbuatannya di dunia. Orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan kenikmatan, sedangkan yang kufur dan berdosa akan mendapat siksa.
Dalil Pendukung dan Penjelasan Ulama
Hadits tentang Fitnah Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika seseorang dimasukkan ke dalam kuburnya, maka datang dua malaikat untuk menanyakan pertanyaan tentang Tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Jika ia bisa menjawab dengan benar, ia akan berada dalam kenikmatan. Jika tidak, maka azab akan menimpanya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).Penjelasan Ulama
- Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa alam kubur adalah "persimpangan pertama" yang menunjukkan nasib seseorang di akhirat.
- Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini mendorong umat Islam untuk mempersiapkan bekal amal shaleh agar selamat di fase pertama ini.
Kesimpulan dan Pelajaran
Persiapan Bekal untuk Akhirat
Hadits ini mengingatkan kita bahwa fase pertama dari perjalanan akhirat dimulai dari kubur. Oleh karena itu, kehidupan dunia adalah kesempatan untuk mempersiapkan bekal berupa amal shaleh.Pentingnya Doa dan Istighfar
Memohon ampun kepada Allah dan berdoa agar diberikan perlindungan dari azab kubur adalah langkah penting untuk mendapatkan keselamatan di alam barzakh.Keselamatan di Kubur adalah Karunia Allah
Hanya dengan rahmat Allah seseorang bisa selamat di alam kubur, sehingga penting untuk senantiasa berdoa dan menjaga hubungan dengan Allah selama di dunia.
Dengan memahami hadits ini, kita diingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan fokus utama kita seharusnya mempersiapkan kehidupan setelahnya.
You said:
ChatGPT said:
Surat Al-Mulk Ayat 2
Teks Arab:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
Terjemahan:
"(Dialah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Tafsir Ayat
Penciptaan Kematian dan Kehidupan
- Allah menciptakan kematian dan kehidupan sebagai dua hal yang saling berlawanan tetapi saling melengkapi dalam siklus manusia.
- Kematian diciptakan untuk mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara.
- Kehidupan adalah kesempatan untuk berbuat amal kebaikan sebagai bekal menuju kehidupan akhirat.
Tujuan Ujian
- Allah menjelaskan bahwa kematian dan kehidupan diciptakan untuk menguji manusia.
- Ujian ini bertujuan untuk melihat siapa yang "ahsanu 'amala" (paling baik amalnya), yaitu amal yang ikhlas dan sesuai dengan syariat.
- Ujian meliputi aspek kesabaran, ketaatan, dan keimanan di tengah berbagai tantangan dunia.
Ahsan Amal (Amal Terbaik)
- Amal terbaik bukan hanya yang banyak, tetapi yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah dan cara yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ.
- Imam Al-Fudhayl bin 'Iyadh menjelaskan bahwa "ahsanu 'amala" adalah amal yang dilakukan dengan ikhlas dan benar. Jika salah satunya tidak terpenuhi, amal itu tidak diterima.
Sifat Allah: Al-'Aziz dan Al-Ghafur
- Al-'Aziz (Maha Perkasa): Allah berkuasa penuh atas segala sesuatu, termasuk menentukan kehidupan dan kematian.
- Al-Ghafur (Maha Pengampun): Meskipun Allah menguji manusia, Dia juga Maha Pengampun atas dosa-dosa mereka jika mereka bertaubat.
- Dua sifat ini menunjukkan keseimbangan antara keadilan dan kasih sayang Allah dalam mengatur makhluk-Nya.
Pelajaran dari Ayat
Kesadaran akan Kehidupan Sementara
- Kehidupan dunia hanyalah tempat ujian, sedangkan kehidupan yang abadi adalah di akhirat.
- Dengan menyadari ini, manusia akan lebih fokus pada amal shaleh dan menjauhi hal-hal yang sia-sia.
Makna Ujian dalam Kehidupan
- Kematian, kehidupan, kesehatan, rezeki, dan musibah adalah bentuk ujian dari Allah.
- Ujian tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan manusia kepada Allah.
Beramal dengan Ikhlas dan Benar
- Setiap amal yang dilakukan haruslah didasari niat karena Allah semata dan dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ agar diterima oleh Allah.
Harapan dalam Ampunan Allah
- Meskipun manusia sering lalai, Allah selalu membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang mau kembali kepada-Nya.
Ayat ini mengingatkan manusia untuk memanfaatkan kehidupan dengan sebaik-baiknya, beramal shaleh, dan selalu mengingat Allah sebagai persiapan menuju kehidupan akhirat.
You said:
ChatGPT said:
Teks Hadis:
أكثرُهم ذِكرًا للموتِ وأشدُّهم استعدادًا له أولئك هم الأكياسُ ذهبوا بشرفِ الدُّنيا وكرامةِ الآخرةِ
(Artinya: “Orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.”)
Penjelasan Hadis:
Mengingat Kematian: Sebuah Ciri Kecerdasan
- Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu ciri kecerdasan sejati dalam Islam adalah kesadaran akan kematian.
- Orang yang banyak mengingat kematian akan lebih berhati-hati dalam menjalani hidupnya, menjauhi dosa, dan memperbanyak amal shaleh.
- Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kematian adalah penghancur kenikmatan dunia, tetapi mengingatnya akan mengarahkan hati kepada ketaatan.
Persiapan untuk Kematian
- Persiapan menghadapi kematian meliputi:
- Taubat dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
- Amal shaleh sebagai bekal di akhirat.
- Berprasangka baik kepada Allah dengan selalu mengharap rahmat-Nya.
- Mereka yang paling siap adalah orang yang menjadikan setiap waktu dalam hidupnya bermakna untuk kebaikan dunia dan akhirat.
- Persiapan menghadapi kematian meliputi:
Makna "Orang-Orang Cerdas" (الأكياس):
- Dalam hadis ini, Rasulullah ﷺ menyebut mereka yang mengingat kematian dan mempersiapkan diri sebagai orang cerdas (al-akyas).
- Kecerdasan dalam pandangan Islam tidak hanya diukur dari intelektualitas, tetapi juga kemampuan memahami hakikat kehidupan dunia sebagai ujian menuju akhirat.
Kemuliaan Dunia dan Kehormatan Akhirat:
- Kemuliaan dunia: Mereka dihormati karena kebaikan akhlak, amal shaleh, dan kontribusi positif bagi masyarakat.
- Kehormatan akhirat: Mereka akan mendapatkan ganjaran berupa ridha Allah, keberkahan di alam barzakh, dan tempat mulia di surga.
Pelajaran dari Hadis:
Mengingat Kematian sebagai Motivasi Hidup
- Kesadaran akan kematian membuat seseorang tidak tenggelam dalam kesenangan dunia yang sementara.
- Hal ini mendorong manusia untuk memanfaatkan waktu dengan amal yang bermanfaat.
Persiapan untuk Kehidupan Akhirat
- Hidup di dunia adalah ladang amal, dan setiap detik berharga untuk diisi dengan kebaikan.
- Persiapan menghadapi kematian adalah tanda kesadaran dan kecerdasan seseorang akan tujuan hidupnya.
Ciri Orang Cerdas Menurut Islam:
- Mengutamakan akhirat tanpa melupakan urusan dunia.
- Menjadikan dunia sebagai sarana untuk mendapatkan bekal terbaik menuju kehidupan abadi.
Kesimpulan:
Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk menjadi pribadi yang cerdas dengan banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Orang yang menjalankan hidup dengan kesadaran seperti ini akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
You said:
ChatGPT said:
Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 12
Teks Ayat:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٞ كَبِيرٞ
("Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dalam keadaan tidak terlihat (yakni ketika sendirian), bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.")
Tafsir Ayat:
Orang-Orang yang Takut kepada Allah:
- Ayat ini memuji sifat khauf (takut) kepada Allah yang ada dalam diri orang-orang beriman, terutama ketika tidak ada yang melihat mereka.
- Takut di sini bukan dalam arti merasa terancam, melainkan takut kehilangan rahmat-Nya, takut melanggar perintah-Nya, dan takut tidak memenuhi kewajiban sebagai hamba.
"Takut kepada Allah dalam Keadaan Ghaib":
- Frasa "بِٱلۡغَيۡبِ" berarti mereka takut kepada Allah meskipun tidak melihat-Nya secara langsung.
- Ini menunjukkan keimanan yang tulus, karena mereka sadar bahwa Allah Maha Melihat, meskipun mereka tidak melihat-Nya.
- Mereka menjaga ketaatan kepada Allah di tempat tersembunyi, ketika tidak ada manusia lain yang memperhatikan.
Ganjaran Bagi Orang yang Takut kepada Allah:
- Ampunan (مَّغۡفِرَةٞ): Allah akan menghapus dosa-dosa mereka, baik dosa kecil maupun besar, sebagai balasan atas keimanan dan rasa takut mereka.
- Pahala yang besar (أَجۡرٞ كَبِيرٞ): Ini merujuk kepada balasan di akhirat, yaitu surga dan segala kenikmatannya yang kekal, sebagai anugerah bagi mereka yang takut kepada Allah secara tulus.
Keutamaan Rasa Takut kepada Allah:
- Takut kepada Allah adalah tanda keimanan yang sejati. Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjauhkan dia dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga." - Ketika seseorang takut kepada Allah, ia akan menghindari dosa-dosa, menjaga amalan-amalan wajib, dan berusaha menjalankan sunnah.
- Takut kepada Allah adalah tanda keimanan yang sejati. Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
Pelajaran dari Ayat:
Keikhlasan dalam Beribadah:
- Ayat ini menekankan pentingnya beribadah dengan penuh keikhlasan, meskipun tidak ada yang menyaksikan, karena Allah Maha Melihat.
Menghindari Dosa Secara Sembunyi-Sembunyi:
- Orang yang takut kepada Allah akan menghindari dosa bahkan di tempat tersembunyi, karena sadar bahwa Allah mengetahui segala sesuatu.
Harapan dan Optimisme:
- Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar bagi mereka yang memiliki rasa takut kepada-Nya, sehingga ayat ini memotivasi umat Islam untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi dosa.
Kesimpulan:
Ayat ke-12 dari Surat Al-Mulk menggambarkan keutamaan orang-orang yang takut kepada Allah, terutama ketika tidak ada yang melihat. Mereka adalah orang-orang yang menjaga keimanan dan amal shaleh dengan tulus, dan Allah menjanjikan ampunan serta pahala besar bagi mereka.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar